Pages

Monday, May 31, 2010

Janganlah Berburuk Sangka Kepada Allah

Para pembaca yang budiman, perlu untuk kita ketahui bersama bahwa ALLAH adalah Dzat yang maha sempurna, baik dari Nama, Sifat maupun perbuatan-Nya. Tidak ada satupun aib atau cela yang terdapat pada ALLAH.

Sebagai bentuk realisasi TAUHID, kita dilarang mengingkari nama dan sifat yang telah ditetapkankan oleh ALLAH Ta’ala. Kita wajib percaya dan menerima sesuatu yang telah ditetapkan ALLAH kepada para hambaNya.



Segala Sesuatu Diciptakan Dengan Hikmah

ALLAH menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya tentu mengandung hikmah yang agung dan tidak dalam rangka kesia-siaan.

ALLAH Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah (hanya sia-sia saja). Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka…” (Ash-Shood: 27). Termasuk tatkala ALLAH memberikan manfaat (kebaikan) atau suatu mudhorot (musibah) pada seseorang, tentunya hal ini juga mengandung hikmah yang agung di dalamnya. Subhanallah!

Untuk itu kita harus selalu berhusnuzhon (berprasangka baik) terhadap segala sesuatu yang telah ALLAH tetapkan kepada para hamba-Nya agar kita termasuk orang-orang yang beruntung. BERSYUKURLAH! BERSYUKURLAH! BERSYUKURLAH! SAUDARA SAUDARA KU SEKALIAN!!



Rahasia di Balik Musibah

Para pembaca yang budiman, tidaklah ALLAH menimpakan suatu musibah kepada para hambaNya yang mu’min kecuali untuk tiga hal:

Mengangkat derajat bagi orang yang tertimpa musibah, karena kesabarannya terhadap musibah yang telah Alloh tetapkan.
Sebagai cobaan bagi dirinya.
Sebagai pelebur dosa, atas dosanya yang telah lalu.

Su’udzon Itu Tercela

Su’udzon (berprasangka buruk) pada ALLAH merupakan sifat tercela yang harus dijauhi dari diri setiap orang yang beriman karena hal ini merupakan salah satu dari dosa besar. Sikap seperti ini juga merupakan kebiasaan orang-orang kafir dan munafiq. Mereka berprasangka kepada ALLAH dengan prasangka yang buruk dan mengharapkan kekalahan dan kehancuran kaum muslimin. Akan tetapi ALLAH membalik tipu daya mereka serta mengancam mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan akhirat.



ALLAH berfirman yang artinya, “Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap ALLAH. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan ALLAH memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.” (Al-Fath: 6)

Adzab dunia yang akan diterima oleh orang kafir dan orang munafiq yang memusuhi ALLAH adalah berupa keresahan dan kegelisahan yang melanda hati mereka tatkala melihat keberhasilan kaum muslimin. Adapun adzab akhirat, mereka akan mendapatkan murka ALLAH serta dijauhkan dari rahmat Alloh dan dimasukkan ke dalam neraka jahannam yang merupakan sejelek-jelek tempat kembali.



Berprasangka buruk pada ALLAH merupakan bentuk cemooh atau ingkar pada takdir ALLAH, Misalnya dengan mengatakan “Sepatutnya kejadiannya begini dan begitu.” Atau ucapan, “Aduhh rezeki saya akhir-akhir ini merosot terus ahh? Lagi habis semuanya memang ..…” serta bentuk ucapan-ucapan yang lain. Banyak orang berprasangka buruk pada ALLAH baik yang berkaitan dengan dirinya sendiri maupun orang lain. Tidak ada yang dapat menghindar dari prasangka buruk ini kecuali bagi orang-orang yang memahami nama dan sifat ALLAH. Maka sudah selayaknya bagi orang yang berakal dan mau membenahi diri, hendaklah ia memperhatikan permasalahan ini dan mau bertobat serta memohon ampun terhadap prasangka buruk yang telah ia lakukan.



Jauhi Prasangka Buruk Kepada ALLAH

Sikap berburuk sangka merupakan sikap orang-orang jahiliyah, yang merupakan bentuk kekufuran yang dapat menghilangkan atau mengurangi tauhid seseorang. ALLAH Ta’ala berfirman yang artinya, “Mereka menyangka yang tidak benar terhadap ALLAH seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: ‘Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan ALLAH.’ Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: ‘Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.’

Katakanlah: ‘Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.’ Dan ALLAH (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. ALLAH Maha Mengetahui isi hati.” (Ali-Imran: 154)



Perlu untuk kita ketahui bersama, berprasangka buruk kepada Alloh dapat terjadi pada tiga hal, yaitu:

Berprasangka bahwa ALLAH akan melestarikan kebatilan dan menumbangkan al haq (kebenaran). Hal ini sebagaimana persangkaan orang-orang musyrik dan orang-orang munafik. ALLAH berfirman yang artinya, “Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya (terbunuh dalam peperangan, pen) dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.” (Al-Fath: 12)
Perbuatan seperti ini tidak pantas ditujukan pada ALLAH karena tidak sesuai dengan hikmah ALLAH janji-Nya yang benar. Inilah prasangka orang-orang kafir dan Neraka Wail-lah tempat mereka kembali.

Mengingkari Qadha’ dan Qadar Alloh yaitu menyatakan bahwa ada sesuatu yang terjadi di alam ini yang di luar kehendak ALLAH dan taqdir ALLAH. Seperti pendapat Sekte Qodariyah.
Mengingkari adanya hikmah yang sempurna dalam taqdir ALLAH. Sebagaimana pendapat Sekte Jahmiyah dan Sekte Asy’ariyah.
Iman dan tauhid seorang hamba tidak akan sempurna sehingga ia membenarkan semua yang dikabarkan oleh ALLAH, baik berupa nama dan sifat-sifat- Nya, kesempurnaan- Nya serta meyakini dan membenarkan janji-Nya bahwa Dia akan menolong agama ini



Untuk itu sekali lagi marilah kita instropeksi diri, apakah kita termasuk orang yang seperti ini (orang gemar berprasangka buruk pada ALLAH) sehingga kita dijauhkan dari syurga ALLAH yang kekal? Kita berdo’a kepada ALLAH agar menjauhkan kita semua dari berprasangka buruk kepadaNya.



Wallahu a’lam.


penulis;..syafiq abu bakar

Wahai Manusia Lihatlah Hatimu!

Rosulullah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang artinya: “Sesungguhnya di dalam tubuh ada segumpal darah. jika segumpal darah tersebut baik maka akan baik pulalah seluruh tubuhnya, adapun jika segumpal darah tersebut rusak maka akan rusak pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah segumpal darah tersebut adalah hati.”



Maka hati bagaikan raja yang menggerakkan tubuh untuk melakukan perbuatan-perbuatan nya, jika hati tersebut adalah hati yang baik maka seluruh tubuhnya akan tergerak untuk mengerjakan hal-hal yang baik, adapun jika hatinya adalah hati yang buruk maka tentunya juga akan membawa tubuh melakukan hal-hal yang buruk. Hati adalah perkara utama untuk memperbaiki manusia, Jika seseorang ingin memperbaiki dirinya maka hendaklah ia memperbaiki dahulu hatinya!!!



Ketahuilah, hati ini merupakan penggerak bagi seluruh tubuh, ia merupakan poros untuk tercapainya segala sarana dalam terwujudnya perbuatan. Hati laksana panglima yang memompa pasukannya untuk melawan musuh atau melemahkan mereka sehingga mundur dari medan peperangan. Karena hati disifatkan dengan sifat kehidupan dan kematian, maka hati ini juga dibagi dalam tiga kriteria yakni hati yang mati, hati yang sakit dan hati yang sehat.



1. Hati yang Sehat

Yaitu hati yang selamat, hati yang bertauhid (mengesakan ALLAH dalam setiap peribadatannya) , di mana seseorang tidak akan selamat di hari akhirat nanti kecuali ia datang dengan membawa hati ini. ALLAH berfirman dalam surat as-Syu’ara ayat 88-89:

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

“(Yaitu) hari di mana tidak berguna lagi harta dan anak-anak kecuali mereka yang datang menemui ALLAH dengan hati yang selamat (selamat dari kesyirikan dan kotoran-kotorannya) .” (QS. Asy Syu’ara: 88,89)



Hati yang sehat ini didefinisikan dengan hati yang terbebas dari setiap syahwat, selamat dari setiap keinginan yang bertentangan dari perintah ALLAH, selamat dari setiap syubhat (kerancuan-kerancua n dalam pemikiran), selamat dari menyimpang pada kebenaran. Hati ini selamat dari beribadah kepada selain ALLAH dan berhukum kepada hukum selain hukum Rosul-Nya. Hati ini mengikhlaskan peribadatannya hanya kepada ALLAH dalam keinginannya, dalam tawakalnya, dalam pengharapannya dalam kecintaannya Jika ia mencintai ia mencintai karena ALLAH, jika ia membenci ia membenci karena ALLAH, jika ia memberi ia memberi karena ALLAH, jika ia menolak ia menolak karena ALLAH. Hati ini terbebas dari berhukum kepada hukum selain ALLAH dan Rosul-Nya. Hati ini telah terikat kepada suatu ikatan yang kuat, yakni syariat agama yang ALLAH turunkan. Sehingga hati ini menjadikan syariat sebagai panutan dalam setiap perkataan dan perbuatannya.



ALLAH berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian bersikap mendahului ALLAH dan Rosul-Nya, bertakwalah kepada Alloh, sesungguhnya ALLAH Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurot: 1)

Pemilik hati yang sehat ini akan senantiasa dekat dengan Al Quran, ia senantiasa berinteraksi dengan Al Quran, ia senantiasa tenang, permasalahan apapun yang dihadapinya akan dihadapi dengan tegar, ia senantiasa bertawakal kepada-Nya karena ia mengetahui semua hal berasal dari ALLAH dan semuanya akan kembali kepada-Nya. Di manapun ia berada zikir kepada ALLAH senantiasa terucap dari lisannya, jika disebut nama ALLAH bergetarlah hatinya, jika dibacakan ayat-ayatNya maka bertambahlah imannya.



Pemilik hati inilah seorang mukmin sejati, orang yang ALLAH puji dalam Firman-Nya:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman (sempurna imannya) ialah mereka yang bila disebut nama Alloh gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Allohlah mereka bertawakkal (berserah diri).” (QS. Al-Anfaal: 2)



2. Hati yang Mati

Hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal siapa Robbnya, ia tidak menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya, ia tidak menghadirkan setiap perbuatannya berdasarkan sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya. Hati ini senantiasa berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan dunia walaupun di dalamnya ada murka ALLAH, akan tetapi hati ini tidak memperdulikan hal-hal tersebut, baginya yang terpenting adalah bagaimana ia bisa melimpahkan hawa nafsunya. Ia menghamba kepada selain ALLAH, jika ia mencinta maka mencinta karena hawa nafsu, jika ia membenci maka ia membenci karena hawa nafsu.



ALLAH berfirman:

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Alloh membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Alloh mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Alloh (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Al Jaatsiyah: 23)



Pemilik hati ini jika dibacakan kepadanya ayat-ayat Al Quran maka dirinya tidak tergetar, ia senantiasa ingin menjauh dari Al Quran, ia lebih senang mendengar suara-suara yang membuatnya lalai, ia lebih senang mendengar nyanyian, mendengar musik, mendengar suara-suara yang menggejolakkan hawa nafsunya. Pemilik hati ini senantiasa gelisah, ia tidak tahu harus kepada siapa ia menyandarkan dirinya, ia tidak tahu kepada siapa ia berharap, ia tidak tahu kepada siapa ia meminta, kehidupannya terombang-ambing, ke mana saja angin bertiup ia akan mengikutinya, ke mana saja syahwat mengajaknya ia akan mengikutinya, wahai betapa menderitanya pemilik hati ini!



3. Hati yang Sakit

Hati ini adalah hati yang hidup namun mengandung penyakit. Hati ini akan mengikuti unsur kuat yang mempengaruhinya, terkadang hati ini cenderung kepada “kehidupan” dan terkadang cenderung kepada “penyakit”. Pada hati ini ada kecintaan kepada ALLAH, keimanan, keikhlasan dan tawakal kepada-Nya. Akan tetapi pada hati ini juga terdapat kecintaan kepada syahwat, ketamakan, hawa nafsu, dengki, kesombongan dan sikap bangga diri.



Ia ada di antara dua penyeru, penyeru kepada ALLAH, Rosul dan hari akhir dan penyeru kepada kehidupan duniawi. Seruan yang akan disambutnya adalah seruan yang paling dekat dan paling akrab kepadanya.

Pemilik hati ini akan senantiasa berubah-ubah, terkadang ia berada dalam ketaatan dan kebaikan, terkadang ia berada dalam maksiat dan dosa. Amalannya senantiasa berubah sesuai dengan lingkungannya, jika lingkungannya baik maka ia berubah menjadi baik adapun jika lingkungannya buruk maka ia akan terseret pula kepada keburukan.



Demikianlah, hati yang pertama adalah hati yang hidup, khusyu’, tawadhu’, lembut dan selalu berjaga. Hati yang kedua adalah hati yang gersang dan mati. Hati yang ketiga adalah hati yang sakit, kadang-kadang dekat kepada keselamatan dan kadang-kadang dekat kepada kebinasaan.



Maka wahai kaum muslimin! hendaknya kita menginterospeksi diri kita sendiri, termasuk dalam golongan yang manakah hati kita? apakah hati kita termasuk dalam hati yang sehat, hati yang sakit atau malah hati kita telah mati? Maka renungkanlah Firman ALLAH dalam surat Al-Kahfi ayat 49:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِراً وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَداً

“Dan diletakkanlah kitab (kitab amalan perbuatan), lalu kamu akan melihat orang-orang berdosa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan hadir (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun.” (QS. Al Kahfy: 49)



Dan sebaliknya Firman-Nya dalam Surat Al-Kahfi ayat 29-30:

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلاً أُوْلَئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَاباً خُضْراً مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقاً

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (QS. Al Kahfy: 29,30)



Wahai ZAT yang membolak-bolakkan hati, teguhkanlah hati kami diatas agamaMU, wahai ZAT yang membolak-balikkan hati tuntunlah hati kami teguh di atas ketaatan kepada-MU… AMEEN..

post by;siaru a'lam annubala'

Sunday, May 30, 2010

Penenang Hati..

Assalamualaikum W.B.T..

Allahu Akhbar..Terasa tenang pabila mendengarkan nasyid ini yang juga merupakan sebuah hadis daripada Rasulullah S.A.W..Hadis ini juga merupakan hadis yang terakhir dari kitab hadis muktabar iaitu Sohih al-Bukhori..Dengan segala hormatnya dipersilakan sahabat-sahabat untuk mendengarkannya dan megambil manfaat dari video yang akan dipaparkan ini..



Apabila melihat video di atas ini, seolah-olah diri ini sedang dikumpul di Padang Masyar sedang menanti untuk dihitung oleh-Nya..


Video di atas ini adalah terjemahan ke dalam Bahasa Inggeris..

"Dengan mengingati Allah itu hati akan menjadi tenang"al-Ayat..Marilah kita sama-sama muhasabah diri, sebanyak mana amalan kita selama ini..Hidup di dunia yang sementara ini..Dunia ini syurga bagi orang kafir dan neraka bagi orang mukmin..Adakah kita termasuk dalam kalangan orang mukmin yang diperkatakan oleh Rasulullah S.A.W??Hidup semakin hari semakin dekat dengan ajal, tetapi adakah ianya mencukupi di bekalan akhirat kelak??

Pada sahabat-sahabat, marilah kita bersama-sama mengamalkan dua kalimah ini,"سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم"..Moga-moga kita semua mendapat manfaat bersama..

Maha suci engkau Ya Allah, hidupkanlah kami dalam iman, matikanlah kami dalam iman, dan masukkanlah kami ke dalam syurga-Mu dalam Iman dengan Rahmat-Mu wahai tuhan yang Maha Pemurah lahi Maha Mengasihani..Amin..

Monday, May 24, 2010

Kisah di hari Jumaat..

assalamualaikum..

Kejadian yang berlaku di sebuah negara bernama Mesir..

Pada hari Jumaat, di waktu tengahari..Pada ketika ramai orang Islam sudah pergi ke masjid untuk menunaikan solat Jumaat, ada seorang lelaki yang dirahsiakan namanya telah pergi solat Jumaat..

Beliau pergi dengan seliparnya yang telah dijumpai semula di sebuah rumah lain..Juga memakai serban beserta jubah putih yang cantik dan telah siap diseterika..Beliau tidak lupa juga untuk memakai wangi-wangian untuk mengikut sunnah yang telah dianjurkan Rasulullah S.A.W..


Sekadar untuk memperingati para Ulama'..Moga2 termasuk dalam kalangan mereka..amin..

Selepas itu,beliau pergi ke masjid tetapi apabila beliau sampai ke masjid tersebut, imam telah memulakan khutbahnya(jgn ikut, bkn sunnah)..Sunnah poie masjid awal sebelum imam bagi khutbah,imam sahaja yang sunnah melambat-lambatkan poie masjid yer(iklan jap)..

Ketika di masjid, beliau telah mendengar khutbah dan tidak sempat untuk solat sunnat sebab dalam masjid sudah penuh..Beliau mendengar, mendengar, dan mendengar khutbah sehinggalah khusyuk sambil mengangguk-angguk menunjukkan akan kefahaman beliau yang tinggi tentang khutbah yang dibaca oleh imam tersebut..

Selepas habis khutbah kedua, bilal masjid pon telah mengiqamatkan solat Jumaat lantas imam khutbah dengan pantas merampas 'microphone' dari tangan bilal masjid dan dengan selamber mengimami solat Jumaat..

Selepas habis solat Jumaat, lelaki tadi tidak berkata-kata dan terus membaca surah al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas sebanyak 7 kali seperti yang terkandung dalam kitab Bidayatul Hidayah yang dikarang oleh imam al-Ghazali..

Selepas itu, beliau terus sembahyang sunat Ba'diyah dan kemudian keluar masjid untuk pulang ke rumahnya..Apabila keluar dari masjid, beliau dengan dengan baik hatinya menyedekahkan sejumlah wang kepada seorang mak cik(seposen jer pon, bg org kebulur pon x nak)..Tetapi selepas itu,mak cik tersebut hanya pandang slack(cmni ejaan yang btol)..Lelaki tersebut pon pelik,apasal la mak cik ni x mau duit ni..Selepas diberi beberapa kali, mak cik ni pon x nak juga..

Kemudian beliau ditegur oleh seorang lelaki"wei,tu mak ak, bkn peminx sodokah, da lamo hidup ko??(marah sgt sampai terkeluar perkataan Melayu)..Dengan wajah yang control macho sambil menunduk-nunduk dan masih berhajat nak bersedekah, beliau terus berjalan melalui mak cik tadi dan meletakkan duit itu ke dalam tabung masjid yang berada di hadapannya..Kemudian beliau terus kembali ke rumah sambil berkata-kata di dalam hati rasa macam nak naik tempat yang paling tggi dan kemudian terjun dari bangunan tersebut(jgn wat adegan ni, HARAM!!)..Sekian..


Sekadar gambar hiasan..Jgn p cari plak mak cik nie..sogan la dio nt..

p/s:Teringat kat Malaysia..Selepas solat Jumaat, tengok budak2 Semenda berkumpul di beranda masjid untuk mendengar Tazkirah dari Ustaz Zakaria..
Moga-moga Ustaz Zakaria sihat selalu dan dipermudahkan segala urusannya..

gambar oh! la' ah(tidak sesekali)

assalamualaikum..

ni sesajo yo x do kojo..taruk gambar2 y ternampak yang agak polik..kalo nk komen, bley la komen yo..kalo x nk, SUDAH!!!hehe..suko-suka-suki jer ni..



ni lori buatan nogori sombilan.kat n9 jumpa lori ni..pastu kena bwk lari sampai mosir sbb ni lori jumpa..




Ni pasaraya terbesar kat mesir..LE9 je(rm 5)huhu

Thursday, May 6, 2010

terjemahan kitab ilhamunnafi'


Berkata Sayyid Soleh al-Ja'afari al-Husaini R.A di dalam salah sebuah wirid(1) beliau yang menyebut mengenai al-Quranul Karim dan kelebihannya:-

"Wahai tuhan yang melihat titisan air mata para pencinta kerana rindu kepada-Nya sedangkan mereka tidak melihat-Nya.Yang melihat kelembutan cinta mereka kepada-Nya bertapak di hati mereka lantas berdoa kepada-Nya.Lalu (dengan sebab itu)Dia menjadikan kemesraan buat mereka melalui pemahaman firman-Nya yang indah, berupa untaian hikmah-hikmah dan hukum-hakam-Nya yang tersusun rapi sehingga membuatkan mereka bertumpu terhadap al-Quran. Lantas muncullah keajaiban-keajaiban ayat-ayatnya yang indah membuatkan mereka menangis, gembira dan sedar. Kadangkala mereka kagum terhadap keindahan bahasa dan huraiannya. Kadangkala mereka menangis kerana takut kepada kedahsyatan ancamannya yang ditujukan oleh Allah S.W.T buat musuh-musuh-Nya.Kadangkala mereka merasa gembira dengan janji agungnya yang diberikan kepada para kekasih-Nya. Kadangkala mereka mendapat peringatan bila mendengar alunan ayat-ayatnya sehinnga terlihat jelas permata-permata makna (ayat-ayat al-quran) disebabkan bersihnya hati-hati mereka. Mereka merasa damai (di dunia ini) sebelum mengecapi kedamaian di dalam kubur. Mereka merasa gembira dengan ganjaran pahala yang begitu besar.

Al-Quran adalah teman mereka.Selepas mati, ia adalah kemesraan mereka. Al-Quran adalah teman yang tidak menjemukan di dunia ini. Selepas mati,ia adalah kemesraan yang paling agung.Jika tersingkap tabir daripada(mata hati) kita sehingga kita mampu melihat suasana ahli al-Quran di dalam pusara mereka, pasti akal kita bingung memikirkan keindahan kilauan(cahaya) mimbar mereka.Mereka telah menyinari kegelapan (malam) dengan membacanya(al-Quran), lalu Allah S.W.T menyinari (kegelapan) kubur mereka.Mereka pernah membuatkan hati-hati para mukminin merasa lapang dengannya(al-Quran), lalu Allah S.W.T pun melapangkan hati-hati mereka..

Orang yang membaca al-Quran berada di dalam hadirat kemesraan dan keamanan.
Orang yang membaca al-Quran mendapat rahmat dan keampunan.
Orang yang membaca al-Quran terpelihara dari gangguan jin dan insan.
Orang yang membaca al-Quran dijanjikan dengan syafa'at al-Quran.
Orang yang membaca al-Quran mendapat makrifah dan pengetahuan.
Orang yang membaca al-Quran menyinari tempat dan zaman.
Orang yang membaca al-Quran hidup dan mati dalam iman.
Orang yang membaca al-Quran, musuhnya di dunia mendapat penghinaan.
Orang yang membaca al-Quran mendapat dua, rezeki dan keberkatan.
Orang yang membaca al-Quran, jenazahnya diiringi surah-surah al-Quran.
Orang yang membaca al-Quran apabila ditanam, kuburnya disinari(cahaya) al-Quran."

Diterjemahkan sempena pembacaan tajuk "تلاوة القرءان تفتح لك الأبواب" (Pembacaan al-Quran membuka pintu-pintu) halaman 122 daripada kitab al-Ilhamun Nafi'

-Doakan khas untuk Syeikh Asyraf yang telah bertolak ke tanah suci Mekah untuk menunaikan umrah di tanah suci Mekah pada hari Isnin (semalam) bersamaan 26 Jamadil Awwal 1431/10 Mei 2010..
-Juga untuk Habib Sayyid 'Umar yang ke Yaman dan kemudian ke Madinah..
-Moga dipermudahkan urusan mereka..amin..

Wednesday, May 5, 2010

Jangan Tinggal SOLAT

Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, Semua orang tahu bahawa kalau meninggalkan solat tu, adalah dosa besar, dan malahan lebih hina drpd khinzir..

Betapa hinanya kita kalau meninggalkan solat spt yg dikisahkan pd zaman NabiMusa A.S. Begini kisahnya...



pada zaman Nabi Musa, ada seorang lelaki yg sudah berumahtangga , dia tak de zuriat lalu, terdetik dlm hati dia (nazar), "kalau aku dpt anak, aku akan minum air kencing anjing hitam. " Nak dijadikan cerita, Allah pun kurniakan isteri si lelaki tadi pun hamil dan melahirkan anak.



Bila dah dpt anak, laki ni pun runsinglah... Dia dah nazar nak kena minum air kencing anjing hitam. Syariat pd zaman Nabi Musa berbeza dgn syariat yg turun utk umat Nabi Muhammad. kalau umat Nabi Muhammad, nazar benda yg haram, maka tak payah buat, tapi kena denda(dam) atau sedekah..



Tapi, kalau zaman Nabi Musa, brg siapa bernazar, walaupun haram, tetap kena laksanakan nazar tu.. lalu, si lelaki yg dapat anak tu, dgn susah hatinya, pun pegilah bertemu dgn Nabi-Allah Musa. Dan menceritakan apa yg terjadi ke atas dirinya.. lalu, Nabi Musa menjawab bahawa lelaki tu xpayah minum air kencing anjing hitam, tapi akan minum air yg lebih hina dr air kencing anjing hitam.



Nabi Musa perintahkan lelaki tersebut utk pergi menadah air yg jatuh dr bumbung rumah orang yg meninggalkan sembahyang dan minum air tu. lalu, lelaki tu pun senang hati, menjalankan apa yg diperintahkan oleh Nabi Musa tadi... Lihat.. betapa hinanya org yg meninggalkan solat, sampai dikatakan air yg jatuh dr bumbung rumah dia, lbh hina dr air kencing anjing hitam..



Itu baru air bumbung rumah, belum air tangan lagi.. Menyentuh bab air tangan ni, selalu kita suka makan masakan ibu, isteri kita. Jadi, kepada muslimat sekalian, peliharalah solat , sbb kalau meninggalkan solat (kalau tak uzur), air tangan akan menitik ke dalam basuhan makanan, nasi, dsb.. anak-anak, suami pulak yg akan makan makanan yg dimasak. takkan nak biarkan suami & anak2 gelap hati minum air tangan org tinggalkan solat.. tak gamakkan?



tapi..lain pulak halnya dgn kita ni.. pagi petang.. mamak!! teh tarik satu, roti canai satu.. ada pulak segelintir tukang masak yg tak solat.. kita pun makan bekas air tangan dia.. gelap lah hati kita.. sbb tu liat nak buat keja2 yg baik. beware apa yg kita makan... betapa beratnya amalan solat ni, hatta Allah syariatkan solat kepada Nabi Muhammad melalui Isra' Mikraj, sedangkan kewajipan2 lain memadai diutus melalui Jibril a.s.



Ketika saat Rasulullah nazak, sempat baginda berpesan kpd Saidina Ali (&utk umat Islam) , "As-solah as Solah wa amalakat aimanukum." maknanya,"Solat, solat jgn sekali kamu abaikan dan peliharalah org2 yg lemah di bawah tanggunganmu." jadi, sama2lah kita pelihara solat kita, dr segi zahir & batinnya, kerana amalan solatlah amalan yg mula2 akan ditimbang di neraca Mizan Kelak...wallahua'lam...